Tradisi merayakan malam pergantian tahun baru merupakan sebuah tradisi yang sudah mendunia. Pada malam pergantian tahun baru ini menjadi moment spesial bagi semua makhluk di muka bumi. Detik-detik pergantian tahun baru membuat degup jantung semua orang seakan berhenti sesaat sedangkan sekujur mata tak lekang menatap pergeseran detik ke detik, hingga sampai pada sebuah posisi dimana saat itu jam menunjukkan pukul 00.00, kemudian disusul gema petasan yang membumbung ke angkasa, menciptakan rentetan rangkaian indah bunga kembang api di langit malam,sorak sorai orang-orang pun turut memeriahkan malam pergantian tahun baru.
Sama halnya dengan saya, pada pergantian tahun baru kemaren saya dan beberapa kawan saya
(Umam, Slamet, Sem, Ishom, Salap, Zul, Zen, Kaconk, Munir, Idut, Cica, dan Iqna) berkesempatan untuk merayakanya. Puncak Bandungan menjadi pilihan kami, tepatnya di kawasan wisata Umbul Sidomukti. Berangkat dari Base Camp Css MoRa Uin Walisongo sekitar pukul 16.00 WIB, dengan menggunakan motor. Perjalanan ke bandungan harus melewati jalan berkelok, dan naik turun. Karena banyak tanjakan tinggi hingga motor slamet sempat mengalami kerusakan, terpaksa harus dibawa ke bengkel. Karena itu perjalanan kami sempat terhenti. Dan baru nyampe di bandungan sekitar pukul sembilan malam.
Berkat kang Umam dan kenalanya, kami bisa menginap di salah satu rumah di bandungan. Rumahnya pun tak jauh dari lokasi wisata umbul sidomukti. Rumahnya dua lantai dengan satu kamar mandi, cukup bisa dikatan nyaman lah. Setelah rehat, dan makan malam sekitar pukul 11.15 WIB kami berangkat ke lokasi dimana kami akan menikmati suguhan pesta kembang api pergantian tahun baru 2015. Saat itu udara begitu terasa dingin, saking dinginya bisa menembus jaket-jaket yang kami pake. Sepanjang jalan terlihat mobil-mobil dan kendaraan yang mengular panjang. Banyak sekali animo masyrakat untuk merayakan even tahunan ini. Karena kami jalan kaki, sehingga bisa menerobos di sela-sela kemacetan tersebut. Lah dalah, sesampai di lokasi eeeh, ternyata malah gerimis. Namun kami tetap menggelar tikar, lokasi kami tepat di pinggiran jurang curam. Di depannya adalah hamparan pemandangan malam yang begitu indah.
Jam menunjukkan pukul 23.50 WIB, namun sudah ada beberapa kembang api yang menyala. Entah mengapa, mungkin jamnya tidak cocok kali :D. Setelah pukul 00.00 WIB serentak kembang api-kembang api seketika membumbung dan menciptakan sebuah kontes bunga api yang indah. Semua orang terperanga menyaksikan pertunjukan itu. Suara terompet khas tahun baru nyaring terdengar dimana-mana. Dari puncak bandungan ini, juga bisa melihat letupan-letupan kembang api di berbagai penjuru kota yang sama lagi merayakan malam pergantian tahun baru. Karena dari puncak, letupan-letupan tersebut hanya terlihat seperti kunang-kunang. Sangat kecil.
Setelah pertunjukan pesta kembang api selesai. Sedikit demi sedikit orang-orang terlihat memudar, mereka pada pulang. Kemacetan pun semakin bertambah parah. Begitu juga dengan kami, seusai pertunjukan selesei kami berkemas dan akhirnya pulang. Ditengah perjalanan pulang, ternyata kami menemukan tempat yang indah dengan view pemandangan yang mempesona. Akhirnya kami memutuskan untuk menggelar tikar kembali, dan dudu-duduk santai sembari menyanyi dan meminum kopi. Damai sekali rasanya hidup ini ^_^. Satu persatu dari kami bercerita tentang dirinya, bercerita tentang kita. Tawa, canda, tingkah kocak, celethukan, bahkan rasa haru menyertai suasana malam itu. Malam indah beriring suara dawai gitar yang dimainkan Zul. Tak terasa sebentar lagi sudah fajar, sedangkan keesokanya kami masih ada agenda untuk ke Gedong Songo. Akhirnya kami berkemas pulang, untuk beristirahat. Mempersiapkan stamina untuk perjalanan esok.
Bersambung ...
 |
Ditengah-tengah perjalanan, menembus dinginya angin pegunungan |
 |
Sesampai di lokasi, menyempatkan diri untuk berpose |
 |
Kawan-kawan rombongan sedang menunggu pertunjukan pesta kembang api |
 |
Bunga-bunga kembang api, dari puncak bandungan |
 |
Setelah menikmati pesta kembang api, sebelum pulang berfoto dulu :) |
 |
Duduk santai sembari menyanyi dan minum kopi |
Post a Comment for "Serunya Malam Tahun Baru Di Puncak Bandungan"
Post a Comment