Alat-alat Klimatologi, BMKG Semarang
Kali ini saya akan berbagi informasi tentang alat-alat klimatologi. Bahan tulisan ini, saya peroleh saat melakukan Visit Company semacam kunjungan study banding ke BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Kota Semarang.
BMKG Semarang sendiri sebenarnya merupakan Stasiun Klimatologi Klas I Semarang. Sehingga di dalamnya banyak terdapat alat-alat tentang Klimatologi. Perlu diketahui juga, Klimatologi sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari iklim atmosfer bumi dari permukaan bumi sampi ke lapisan paling luar bumi. Iklim adalah fenomena alam atau unsur cuaca yang terjadi dalam skala yang luas dan dalam kurun waktu yang panjang.
BMKG lah yang bertugas untuk memberikan informasi seputar iklim maupun cuaca di suatu daerah di Indonesia. Ia sering kali disebut sebagai peramal cuaca. Namun dalam meramal cuaca, sebenarnya BMKG tak lebih dari sekedar prakiraan saja, berdasarkan data-data dan prediksi hasil pengamatan yang periodik.
Alat-alat Klimatologi
1. GUN BELLANI
Merupakan alat pencatat intensitas cahaya matahari. Satuan K calori/centimeter persegi (langley)
Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari, Pukul: 07.00 WI / 00.00 GMT.
Cara Kerja:
- Sewaktu memasang alat di pagi hari, gun bellani dibalik sampe cairan yang ada di tabung buret tertampung semua di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret mendekati nol.
- Kemudian dikembalikan ke posisi normal berdiri tegak lurus dan di pasang di tempat semula. Panas yang ditimbulkan akan menguapkan zat cair dalam bola hitam.
1. Bola sensor hitam dari besi hitam
2. Tabung buret
3. Skala intensitas
2. ACTINOGRAPH BIMETAL
Adalah alat pencatat intensitas radiasi matahari secara otomatis. Satuan K calori/centi meter persegi (langley). Cara kerja:
- Dua strip bimetal hitam dan dua strip bimetal putih melekat pada strip bimetal coupling.
- Bimetal warna putih mencerminkan radiasi dari matahari, strip bimetal hitam menyerap radiasi matahari.
- Jadi apabila suhu naik maka bimetal strip hitam akan melengkung.
Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pukul 18.00 WIB
3. CAMPBELL STOKES
Campbell Stokes |
Berfungsi sebagai Pencatat lama penyinaran matahari. Satuan Jam/prosentasi (%) pias harian.
Cara Kerja:
- Pembakaran pias. Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam.
- Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar
1. Lengkung panjang (11 Okt-
28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3. Lengkung pendek
(11 Aprl – 10 Agst)
Bola kaca dari kaca Mapsip. Pias dapat diganti setiap hari.
4. PSYCHROMETER STADAR
Psychrometer Stadar |
Berfungsi sebagai alat pengukur suhu udara dan kelembaban udara. alat ini ditempat di dalam semacam sangkar / kurungan berbahan kayu yang desainya sudah diatur sedemikian rupa.
1. Thermometer bola basah (BB). Untuk mengukur kelembaban udara (%)
2. Thermometer bola lering (BK). Untuk mengukur suhu udara (C)
3. Thermometer maksimum. Muai ruang raksa (C)
4. Thermometer minimum. Muai ruang alkohol (C)
5. Piche evaporimeter. Mengukur penguapan air dalam ruangan (mm)
5. THERMOMETER TANAH BERUMPUT DAN GUNDUL
Thermometer Tanah |
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tanah.
Pengamatan
suhu tanah dilakukan pada
kedalaman 0, 5 , 10, 20 , 50
,100 cm
Pengamatan
suhu
tanah
pada kedalaman 0, 5,
10, 20, 50 dan
100 cm dilakukan tiga kali sehari (07.10, 13.10, 17.10 ).
6. BAROMETER
Barometer |
Alat untuk mengukur tekanan udara . Satuan milibar (mb)
Tabung berisi air raksa:
- Dilengkapi thermometer untuk mengetahui suhu udara dalam ruang.
- Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin secara langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejana 1 m dari lantai.
7. BAROGRAPH
Barograph |
Alat pencatat tekanan udara otomatis. Satuanya milibar (mb).
Sensor
menggunakan tabung hampa udara/ kotak logam.
Bila tekanan atmosfer berubah volume kotak berubah, perubahan volume kotak logam di hubungkan dengan tangki pena dan menggores di pias
8. ANEMOMETER
Anemometer |
Alat pencatat kecepatan angin. Cup counter Anemometer 0.5m, 2m, 8m, 10m.
Mangkuk ringan yang dipasang di atas sebuah
rotor yang bergerak
atau digerakkan
oleh angin.
Kecepatan
Angin :
Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
9. WIN FORCE
Win Force |
Alat pencatat arah dan kecepatan angin sesaat. Kecepatan Angin :Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam). Kecepatan angin sesaat diperkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat).
Skala ruji-ruji (dari bawah)
: 1 2
3 4 5
6 7
Kecepatan angin (m/detik)
: 0 2
4 6 8
11 14
10. THERMOHIGROGRAPH
Thermohigrograph |
Pencatat suhu udara dan kelembaban udara (nisbi). Satuan :Derajat Celcius (C) dan Posentase (%).
Cara Kerja
:
- Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut mengerakan pena turun
- Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, bila udara basah rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
Open pan evaporimeter |
Pengukur penguapan air langsung. Satuanya milimeter (mm).
Alat ini dilengkapi dengan
thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apung )
serta Cup
Counter anemometer tinggi 0,5
meter.
12. OMBROMETER
Ombrometer |
Alat pengukur curah hujan. Pengamatan dilakukan setiap pukul: 07.00 WIB.
Cara
Kerja
:
- Permukaan mulut corong harus benar-benar horisontal dan dipasang pada ketinggian 120 cm dari pemukaan tanah.
- Data curah hujan harian didapat dengan membuka kran dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air.
13. TIPE HELLMAN
Tipe hellman |
Pencatat curah hujan otomatis. Satuan milimeter (mm).
Cara Kerja
:
- Setiap terjadi hujan air akan masuk ke corong kemudian disalurkan ke pelampung sehingga membuat pena naik dan membuat grafik pada kertas pias.
- Jika curah hujan mencapai 10 mm/lebih maka pena menunjukkan angka 10 mm sebagai angka maksimal, kemudian air akan tumpah dari pelampung melalui pipa hevel dan pena akan turun lagi ke angka 0 ( nol).
14. AUTOMATIC RAIN GAUGE (ARG)
Automatic rain gauge (ARG) |
Alat ini digunakan untuk mengukur curah hujan secara otomatis.
Kelebihan
:
- Dapat menampilkan jumlah data hujan setiap menit, setiap jam dan atau setiap hari.
- Dapat mendownload data yang berada di memori logger sesuai kapasitas memori yang disediakan di logger.
15. AUTOMATIC RAIN SAMPLER
Automatic rain sampler |
Berfungsi mengambil sample air hujan.
Cara Kerja
:
Jika
terjadi
hujan
maka
sensor akan
memberikan
trigger kepada
sistem
kontrol
untuk membuka
tutup
tempat penampungan
air yang digerakkan
oleh
motor listrik, selama
hujan
penutup
tersebut tetap
terbuka
kemudian
setelah hujan
berhenti
maka
penutup akan
bergerak
ke posisi semula
posisi semula.
16. HIGH VOLUME SAMPLER
High volume sampler |
Alat pengukur kualitas udara. Untuk mengetahui konsentrasi zat pencemar yang ada dalam udara.
Cara Kerja :
udara yang
mengandung
partikel
debu dihisap
mengalir
melalui
kertas
filter dengan menggunakan
motor.
Debu akan menempel
pada kertas
filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas
filter tersebut ditimbang
sebelum
dan sesudah sampling.
17. SOLARIMETER / PYRANOMETER
Radiasi Matahari
Intensitas
radiasi
matahari
yang diukur meliputi
radiasi
global (global radiation)/ radiasi langsung (direct
radiation), radiasi baur (diffuse
radiation).
Demikianlah alat-alat klimatologi yang ada di BMKG Kota Semarang. Diantara alat-alat diatas, ada yang sudah mekanik, dan ada juga yang seluruhnya manual. Ada yang berdaya listrik, ada juga yang berdaya bateray.
Pengetahuan tentang Klimatologi sangat dibutuhkan dalam kajian ilmu falak. Terlebih selama ini, hambatan bahkan kegagalan observasi hilal (rukyah) awal bulan seringkali disebabkan tidak hanya karena ketinggian hilal yang minim, namun juga karena faktor cuaca. Karena mendung misalnya. Sehingga objek yang akan di observasi (hilal) menjadi tertutup oleh mendung, dan tentu ini sangat mengganggu sekali.
Oleh karenanya, data-data dari BMKG ini sangat diperlukan. Kapan cuaca akan cerah, kapan mendung, kapan hujan, tempat mana yang ideal untuk merukyah dan lain sebagainya. (End)
# Semoga bermanfaat
Demikianlah alat-alat klimatologi yang ada di BMKG Kota Semarang. Diantara alat-alat diatas, ada yang sudah mekanik, dan ada juga yang seluruhnya manual. Ada yang berdaya listrik, ada juga yang berdaya bateray.
Pengetahuan tentang Klimatologi sangat dibutuhkan dalam kajian ilmu falak. Terlebih selama ini, hambatan bahkan kegagalan observasi hilal (rukyah) awal bulan seringkali disebabkan tidak hanya karena ketinggian hilal yang minim, namun juga karena faktor cuaca. Karena mendung misalnya. Sehingga objek yang akan di observasi (hilal) menjadi tertutup oleh mendung, dan tentu ini sangat mengganggu sekali.
Oleh karenanya, data-data dari BMKG ini sangat diperlukan. Kapan cuaca akan cerah, kapan mendung, kapan hujan, tempat mana yang ideal untuk merukyah dan lain sebagainya. (End)
# Semoga bermanfaat
1 comment for "Alat-alat Klimatologi, BMKG Semarang"