Curug Ibun, Goa Lalay. Dan Green Canyonya Majalengka
Travelling kali ini di daerah Majalengka. Pada Sabtu, 24 Januari 2015 kemarin, kami (ber-12 orang ; Saya, Umam, Ruwaidah, Fitri, Khozin, Nofran, Misbah, Chica, Rijal, May, Ishom, Jafar) dibawah panji Css MoRa mengadakan acara Seminar Ilmu Falak di Pp. Darul Falah, Cijati Majalengka, Jawa Barat. Datang di suatu tempat yang notabene baru kami kunjungi tak lengkap jika tidak mengeksplorasi tempat-tempat wisata yang ada di sana. Sasaran kami adalah Curug Ibun (Embun Pelangi) dan Goa Lalay yang kedua-duanya ada di Majalengka.
Sabtu beres acara -full dari pagi sampe magrib- malemnya Istirahat, Minggu paginya sekitar jam 09.00 WIB kami serombongan berangkat dengan menggunakan bus kecil, atau kalo orang Majalengka bilang adalah Elef. Tentunya dalam hal ini kami sangat berterima kasih kepada Bu Popon, Pak Arif dan keluarga besar Yayasan Darul Falah, yang telah sangat baik sekali menyambut kami. Mulai dari kedatangan, diajak jalan-jalan, bahkan repot-repot mengantarkan sampai cirebon dimana kami akan mengadakan pelatihan lagi di sana.
Curug Ibun dan Goa Lalay sendiri terletak di desa Sukadana, Kec. Argapura, Majalengka. Track perjalananya tidak begitu sulit, karena kelokan dan tanjakanya tidak begitu tajam dan curam. Bisa ditempuh baik menggunakan Motor maupun Mobil.
Tempat pertama yang kami eksplore adalah Goa Lalay, lalay adalah bahasa sunda yang artinya kelelawar. Menujunya kita akan melewati jalan setapak, dan dihamparkan dengan pemandangan hijau dan bertebing sepanjang perjalanan menuju goa Lalay, maka dari itu tempat ini juga biasa disebut sebagai Green Canyonya Majalengka.
Seperti namanya goa ini memang dihuni banyak kelelawar, namun seiring goa ini dibuka sebagai tempat wisata dan banyak dikunjungi orang-orang, jumlah populasi kelelawar di goa ini semakin berkurang. Goa lalay sebenarnya tidak seperti goa-goa lainya yang berarti sebuah ruang atau rongga besar di dalam tanah. Namun Goa lalay ini mirip seperti sebuah Rongga yang terbentuk dari tebing-tebing tinggi, dan dibawahnya mengalir sungai yang deras sehingga mengikisnya menciptakan sebuah lorong terbuka. Di Goa Lalay juga terdapat curug setinggi kurang lebih 3 meter yang tepat berada di tengah-tengah, kita juga bisa mandi disana.
Sedangkan untuk curug Ibun atau Curug Ibun Pelangi letaknya tidak jauh dari Goa Lalay, kalau dari Goa Lalay kita hanya perlu turun jalan kaki untuk mencapai Curug Ibun. Baik Goa Lalay maupun Curug Ibun, kedua-duanya bak satu paket wisata yang tidak bisa dipisahkan jika nantinya anda berkunjung di Sukadana, Majalengka. Dinamakan Curug Ibun (Embun Pelangi) karena di curug ini ketika matahari sedang terik, kita bisa menyaksikan siluet pelangi yang disebabkan oleh hamburan embun dari deburan air curug. Namun sayangnya waktu kami kesana kondisinya mendung dan gerimis.
Nampaknya kedua wisata alam ini masih belum banyak disentuh oleh infrastruktur pendukung, baik akses jalan, maupun fasilitas pendukung. Namun justru karena belum banyaknya fasilitas, menjadikan kedua wisata tersebut masih terasa sangat alami. Berikut liputan dalam foto Goa Lalay dan Curug Ibun Pelangi:
Sabtu beres acara -full dari pagi sampe magrib- malemnya Istirahat, Minggu paginya sekitar jam 09.00 WIB kami serombongan berangkat dengan menggunakan bus kecil, atau kalo orang Majalengka bilang adalah Elef. Tentunya dalam hal ini kami sangat berterima kasih kepada Bu Popon, Pak Arif dan keluarga besar Yayasan Darul Falah, yang telah sangat baik sekali menyambut kami. Mulai dari kedatangan, diajak jalan-jalan, bahkan repot-repot mengantarkan sampai cirebon dimana kami akan mengadakan pelatihan lagi di sana.
Curug Ibun dan Goa Lalay sendiri terletak di desa Sukadana, Kec. Argapura, Majalengka. Track perjalananya tidak begitu sulit, karena kelokan dan tanjakanya tidak begitu tajam dan curam. Bisa ditempuh baik menggunakan Motor maupun Mobil.
Tempat pertama yang kami eksplore adalah Goa Lalay, lalay adalah bahasa sunda yang artinya kelelawar. Menujunya kita akan melewati jalan setapak, dan dihamparkan dengan pemandangan hijau dan bertebing sepanjang perjalanan menuju goa Lalay, maka dari itu tempat ini juga biasa disebut sebagai Green Canyonya Majalengka.
Seperti namanya goa ini memang dihuni banyak kelelawar, namun seiring goa ini dibuka sebagai tempat wisata dan banyak dikunjungi orang-orang, jumlah populasi kelelawar di goa ini semakin berkurang. Goa lalay sebenarnya tidak seperti goa-goa lainya yang berarti sebuah ruang atau rongga besar di dalam tanah. Namun Goa lalay ini mirip seperti sebuah Rongga yang terbentuk dari tebing-tebing tinggi, dan dibawahnya mengalir sungai yang deras sehingga mengikisnya menciptakan sebuah lorong terbuka. Di Goa Lalay juga terdapat curug setinggi kurang lebih 3 meter yang tepat berada di tengah-tengah, kita juga bisa mandi disana.
Sedangkan untuk curug Ibun atau Curug Ibun Pelangi letaknya tidak jauh dari Goa Lalay, kalau dari Goa Lalay kita hanya perlu turun jalan kaki untuk mencapai Curug Ibun. Baik Goa Lalay maupun Curug Ibun, kedua-duanya bak satu paket wisata yang tidak bisa dipisahkan jika nantinya anda berkunjung di Sukadana, Majalengka. Dinamakan Curug Ibun (Embun Pelangi) karena di curug ini ketika matahari sedang terik, kita bisa menyaksikan siluet pelangi yang disebabkan oleh hamburan embun dari deburan air curug. Namun sayangnya waktu kami kesana kondisinya mendung dan gerimis.
Nampaknya kedua wisata alam ini masih belum banyak disentuh oleh infrastruktur pendukung, baik akses jalan, maupun fasilitas pendukung. Namun justru karena belum banyaknya fasilitas, menjadikan kedua wisata tersebut masih terasa sangat alami. Berikut liputan dalam foto Goa Lalay dan Curug Ibun Pelangi:
Post a Comment for "Curug Ibun, Goa Lalay. Dan Green Canyonya Majalengka"
Post a Comment