Sistem Koordinat Ekuatorial

Salah satu bidang yang tegak lurus pada poros bumi ialah bidang khatulistiwa bumi, yang melalui titik pusat bumi. Jika bidang itu kita khayalkan diperluas sehingga mencapai bola langit, maka ia akan memotong bola langit menurut suatu lingkaran yang kita namakan dengan ekuator langit. Sedangkan Koordinat Equatorial adalah tata koordinat yang menjadikan ekuator langit sebagai acuan.
Ketika bumi bergerak mengitari matahari di bidang ekliptika, bumi juga sekaligus berotasi terhadap sumbunya. Penting untuk diketahui, sumbu rotasi bumi tidak sejajar dengan sumbu bidang ekliptika, tetapi membentuk sudut kemiringan (epsilon) sebesar kira-kira 23,5 derajat. Sudut kemiringan ini sebenarnya tidak bernilai konstan sepanjang waktu. Nilainya semakin lama semakin mengecil.

Equator langit teratas di beri tanda E, sedang equator terbawah diberi tanda Q. Di samping itu equator langit juga melalui titik B (Barat) dan T (timur), sehingga sewaktu matahari melintas khatulistiwa maka akan terbit tepat di titik T dan terbenam tepat di titik B.

Posisi equator langit dengan vertikal tidak menentu. Suatu ketika berdimpit, kemudian pada saat yang lain membentuk sudut. Equator langit langit berhimpit dengan lingkaran vertikal manakala orang peninjau berada didaerah khatulistiwa bumi (garis lintang 0 derajat).


Equator langit membentuk sudut dengan lingkaran vertikal manakala orang peninjau berada di luar khatulistiwa ( garis lintang utrara (+) atau garis lintang selatan (-)). Besarnya suudut yang dibentuk oleh equator langit dengan vertikal dinyatakan dengan jaarak ZE. Besarnya ZE ditentukan oleh besarnya garis lintang. Sehingga kalau garis lintangnya 10 derajat maka ZE pun 10 derajat.


Adapun arah titik Zenith (Z), adalah searah dengan garis lintang yakni jika garis lintangnya selatan (-) maka titik Z berada disebelah selaatan titik E (equator langit), dan jika garis lintangya utara (+) maka titik Z berada di sebelah utara titik. Demikian sebaliknya arah titik E ( ekuator langit) berlawanan arah dengan garis lintang, yaitu jika garis lintangnya selatan maka titik E berada di sebelah utara titik Z, garis lintangnya utara maka titik E berada di sebelah selatan  titik Z.

Dalam koordinat ekuator:
1. Pusat koordinat adalah Bumi
2. Bidang datar referensi adalah Bidang ekuator, yaitu bidang datar yang mengiris bumi menjadi dua bagian melewati garis khatulistiwa.


Koordinat:
Lingkaran ekuator langit digunakan sebagai lingkaran dasar dan titik vernal equinox atau titik pertama aries sebagai titik asal.
Declination (Deklinasi) = jarak anguler bintang ke arah utara atau selatan dari ekuator langit. Nilainya mulai -90 derajat (selatan) hingga 90 derajat (utara). Pada bidang ekuator, deklinasi = 0 derajat.
Right Ascension = Sudut antara VE (Vernal equinox) dengan proyeksi benda langit pada bidang ekuator dengan arah berlawanan arah jarum jam. Biasanya Alpha bukan dinyatakan dalam satuan derajat, tetapi jam (hour disingkat h). Satu putaran penuh = 360 derajat = 24 jam = 24 h. Karena itu jika Alpha dinyatakan dalam derajat, maka bagilah dengan 12 untuk memperoleh satuan derajat. Titik VE menunjukan 0 h.

Jika dalam koordinat geografis, nilai garis lintang diperoleh dari sumbu ekuator, sedangkan garis bujur mulai dihitung dari titik Greenwich, London, begitu pula dengan koordinat ekuatorial. Garis lintang dan garis bujur pada koordinat ekuatorial adalah deklinasi dan aksensiorekta.


Kelebihan dari sistem koordinat ekuator pada dasarnya relatif tetap terhadap bintang-bintang. Jadi, seumpama kita sudah tahu right ascension dan deklinasi dari Betelgeuse malam ini, Betelgeuse akan berada di posisi yang sama pada minggu depan, tahun depan, dan bahkan dekade berikutnya.
***
Referensi:
Ilmu Falak 1, Slamet Hambali
Ilmu Falak, Drs. Abdurrachim
Mekanika Benda Langit, Dr. Eng. Rinto Anugraha, M.Si.

Post a Comment for "Sistem Koordinat Ekuatorial"