Awal Ramadan 1445 H Akan Berbeda, Kenapa?

Awal Puasa Ramadan nanti, diprediksi akan ada perbedaan. Kok bisa? 

Bulan Ramadan merupakan bulan spesial di dalam Islam, karena terdapat kewajiban puasa Ramadan di dalamnya.

Ijtima’ Akhir Sya’ban nanti terjadi pada Hari Ahad, 10 Maret 2024 Pukul: 16.00 WIB, atau ijtima’ qabla ghurub.

Di seluruh wilayah Indonesia saat magrib tgl 10 Maret 2024, tinggi hilal masih dibawah 1, akni antara -0◦ 20’  s/d 0◦ 50’, bahkan sebagian wilayah ada yang ketinggianya minus. Sedangkan sudut elongasi masih di sekitar 2 antara 2◦ 15’ s/d 2◦ 42’. Sehingga Hilal saat itu mustahil untuk bisa dilihat/ dirukyat.

Santri sedang rukyatul hilal di Observatorium Yanbu'ul Qur'an Menawan

Dalam kasus seperti ini, kemungkinan besar akan ada perbedaan awal bulan:

Kemenag RI melalui sidang itsbatnya kemungkinan besar akan menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Tgl. 12 Maret 2024, karena kedudukan Bulan saat ghurub 29 Sya’ban belum memenuhi kriteria imkanurrukyat MABIMS Baru (Neo Mabims).

NU juga kemungkinan besar akan melakukan istikmal sehingga awal Ramadan sama dengan Pemerintah yakni, Tgl. 12 Maret 2024. Meski demikian NU tetap akan melakukan Rukyatul Hilal pada tanggal 29 Syakban Tgl. 12 Maret 2024

PERSIS juga sudah memutuskan  awal Ramadan 1445 H jatuh pada Tgl. 12 Maret 2024

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Puasa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024 atas dasar Hilal sudah wujud (wujudul hilal)

Jadi Pemerintah, NU, Persis akan sama memulai Puasa Ramadan pada Selasa, 12 Maret 2024 , sedangkan Muhammadiyah lebih awal 1 hari yakni Senin, 11 Maret 2024.

Akan tetapi untuk hari Raya Idul Fitri 144 H diperkirakan akan sama semua.

Post a Comment for "Awal Ramadan 1445 H Akan Berbeda, Kenapa?"