Jabal Nur Ronda, Ndaa

Baru balik pondok tadi siang, malamnya sudah harus ngeronda, OMG!! the meaning is nge-lem-bur, but, it's oke, not problem. Lagian asyik juga ngeronda, yang artinya ada alasan tambahan bagiku untuk sekedar Ngeteh atau ngopi, baca buku, ataupun mencet-mencet keyboard seperti yang sedang aku lakukan sekarang ini. Segi negatifistik memang berarti lembur semalam, namun positifistik mengatakan bahwa ini adalah waktu senggang panjang J.

Malam ini, Senin, 23 Maret 2015, langit memang tampak kusam, radak kagak jelas antara mendung atau berawan. Namun deret lampu sepanjang jalan Stasiun berhasil membuat malam ini terang. Setidaknya gelap bagi mereka yang ingin berbuat kejahatan.

suasana ronda malam kamar Jabal Nur
Aku, Gojel, Tumpunk, dan Zen, kami berempat berjaga di gazebo depan ndalem, ditambah satu lagi dari pihak keamanan pondok. Sedangkan Jafar dan Khozin, mereka berdua jaga di depan mushola, aku curiga, jangan-jangan mereka berdua sengaja begitu, biar bisa berdua-duaan. Kagak kuat bayangin ane kayak gimana... wkwk. Malam ini adalah jatah ronda kamar kita. Kamar Jabal Nur. Oh ya, satu lagi, namanya Subangkit, dia jaga kamar, alias ngorok. Sebenarnya perlu juga, sekadar satu atau dua orang  untuk berjaga di kamar. Karena membiarkan kamar dalam keadaan kosong juga merupakan tindakan ceroboh.

Bisa dikatakan ronda di malam Senin, itu adalah masa transisi. Ya, transisi dari akhir pekan dan awal pekan. Transisi dari nuansa liburan, beralih ke nuansa penuh kesibukan. Tapi jujur saja mendapat jatah ronda malam Senin itu enak-enak susah. Enak karena masih ada sisa-sisa 'rasa akhir pekan' yang membekas, susah karena esok senin bro !  Kuliah pagi padet, bahkan esok Empat matakuliah berderet sekaligus, kayak tetralogi dah. but never mind.
Meski demikian kita tak sedikitpun goyah semangat untuk ronda malam. Salah satu teman, inisialnya GJ (baca: Gak Jelas) ketika ditanya, "Gimana sih menurutmu ronda malam ini?" Ia menjawab dengan gaya soknya. Sok banget pokoknya dah, jawabanya begini, "Ya ronda malam kayak gini nih bagus ya, untuk menjaga keamanan pondok, apalagi kan sekarang sedang marak terjadi pencurian motor". Aku cuman menduga, mungkin dia sedang berfantasi menjadi seorang narasumber terkenal, tidak mengapalah  J.

Sebelumnya, pondok beserta kawasan sekitar pondok telah resmi dinyatakan status Awas pencurian! Pernyataan ini secara langsung disampaikan oleh lurah pondok Daarun Najaah beserta pengasuh, KH. Shiradj Khudlori. Bahkan yai Siradj, secara langsung menghimbau kepada seluruh santri-santrinya, khususnya yang membawa sepeda motor untuk melengkapi keamananya dengan kunci ganda (gembok).

Oke, sampai sini dulu ...
Saatnya ngeteh sambil nonton el-clasico vroh. Cuss ... 

Post a Comment for "Jabal Nur Ronda, Ndaa"