Kodrat Seorang Wanita
Lelaki dan perempuan
keduanya adalah manusia yang sama karena keduanya bersumber dari ayah dan ibu
yang sama. Keduanya berhak memperoleh penghormatan sebagai manusia. Akan
tetapi, akibat adanya perbedaan , persamaan dalam bidang tertentu tidak
menjadikan keduanya sepenuhnya sama.
Allah telah menetapkan
bahwa unit hereditas (penurunan
sifat genetis) yang kita terima dari orang tua dan berpindah kepada keturunan
dibawa oleh struktur yang dinamai dengan kromosom. Sebagian besar sel tubuh 46
kromosom. Seorang lelaki normal memiliki pasangan kromosom X dan Y, sedangkan
pasangan kromosom perempuan terdiri dari X dan X.
Sejak kelahiran setiap bayi, semua orang akan langsung
tahu apakah bayi itu laki-laki atau perempuan melalui pengamatan terhadap alat
kelamin bayi. Ketika masih bayi, perbedaan antara laki-laki dan perempuan
secara fisik maupun psikologi tidaklah banyak, bahkan sama. Hanya saja alat
kelaminya yang berbeda. Namun seiring perjalanya waktu, perbedaan antara
laki-laki dan perempuan semakin nyata terlihat. Tidak hanya alat kelaminya saja
yang berbeda. Misalnya, rambut kepala perempuan tumbuh lebih subur sehingga
lebih panjang dibandingkan rambut laki-laki, ketika memasuki usia dewasa, pada
laki-laki tumbuh rambut pada dagu (jenggot), dan di atas bibir (kumis),
kerongkongan laki-laki lebih menonjol daripada perempuan, otot perempuan tidak
sekekar otot laki-laki.
Pakar psikologi Mesir, Zakaria Ibrahim, menulis bahwa,
“Perempuan memiliki kecenderungan masokhisme/mencitai diri sendiri yang
berkaitan dengan kecenderungan untuk menyakiti diri (berkorban) demi kelanjutan
keturunan. Kecintaan kepada dirinya menjadikan perempuan kuasa mengatasi
kesulitan dan sakit yang memang telah menjadi kodrat yang harus dipikulnya –khususnya
ketika haid, mengandung dan melahirkan, serta menyusukan dan membesarkan anak.
Karena adanya rasa sakit itu pula, Allah SWT. Menganugerahinya kenikmatan bukan
saja dalam hubungan seks –seperti halnya laki-laki- melainkan juga dalam
memelihara anak-anaknya. Ini berbeda dengan laki-laki.
Prof. Reek, pakar psikologi Amerika yang telah
bertahun-tahun melakukan penelitian tentang laki-laki dan perempuan,
menguraikan keistimewaan masing-masing dari segi kejiwaanya, antara lain:
- Laki-laki biasanya merasa jemu untuk tinggal berlama-lama di samping kekasihnya. Hal ini berbeda dengan perempuan yang merasa nikmat berada sepanjang waktu bersama kekasihnya.
- Laki-laki senang tampil dalam wajah yang sama setiap hari, berbeda dengan perempuan yang selalu ingin tampil dengan wajah yang baru. Itu sebabnya mode rambut dan pakaian perempuan sering berubah, berbeda dengan mode laki-laki.
- Sukses di mata laki-laki adalah kedudukan sosial terhormat serta penghormatan dari lapisan masyarakat, sedangkan bagi perempuan adalah menguasai jiwa raga kekasihnya dan memilikinya sepanjang hidupnya. Karena itu, laki-laki –pada saat masa tua- merasa sedih karena sumber kekuatan mereka telah habis, yakni kemampuan untuk bekerja, sedangkan perempuan merasa tenang dan rela karena kesenanganya adalah di rumah bersama suami dan anak cucu.
- Kalimat yang paling indah didengar oleh perempuan dari laki-laki adalah, “Kekasihku, sungguh aku cinta padamu”, sedangkan kalimat yang paling indah diucapkan oleh perempuan kepada laki-laki yang dicintainya adalah: “Aku bangga padamu”.
John Gray, seorang pakar
Amerika kontemporer menulis juga tentang perbedaan perempuan dan laki-laki
dalam bukunya, Men are from Mars, Women are from Venus. Tulisanya:
“Laki-laki cenderung masuk ke Gua-nya, yakni menyendiri bila mengalami stres,
sedangkan perempuan semakin bingung dan terlibat secara emosional. Bahasa
perempuan
Di Amerika pernah
dilakukan percobaan pada 150 anak laki-laki dan 150 anak perempuan. Semuanya
diminta untuk memproduksi film dan diberi peralatan yang sama. Ternyata,
perhatian anak laki-laki tertuju pada pemandangan-pemandangan yang berada di
luar rumah dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sana, sedangkan perhatian
anak-anak perempuan tertuju ke pemandangan dalam rumah. Ketika dilakukan
percobaan lain terhadap mereka semua dengan meminta masing-masing menggambar
apa saja, ternyata anak-anak perempuan menggambarkan manusia dan wajah mereka,
sedangkan anak laki-laki menggambar mobil, rumah, dan kebun-kebun. Hal ini
menunjukkan perempuan lebih banyak memerhatikan manusia, sedangkan laki-laki
banyak menyangkut ide dan benda-benda. Demikianlah yang ditulis Anis Manshur.
Perbedaan-perbedaan itu
adalah dampak perlakuan masyarakat atau memang lahir dari tabiat masing-masing
jenis kelamin laki-laki dan perempuan? Ada pendapat –tulis Anis Manshur lagi-
bahwa monyet-monyet betina cenderung memakai pakaian dan membukanya serta
senang berdandan, sedangkan bila pakaian-pakaian itu diberikan kepada
monyet-monyet jantan, mereka menggulung dan menjadikanya seperti bola lalu
mereka saling melemparkanya kepada monyet-monyet jantan. Hal ini menunjukkan
bahwa perbedaan-perbedaan tersebut lahir dari tabiat masing-masing.[1]
Berdasarkan uraian panjang
di atas semuanya memberikan satu kesimpulan, bahwasanya ruang lingkup kodrat
kewanitaan, tidak hanya pada segi biologisnya saja, melainkan juga mencakup
segi psikologisnya. Lahir sebagai seorang perempuan, secara kodrat ia akan
memiliki tubuh biologis perempuan yang tentu berbeda dengan tubuh biologis
laki-laki. Namun tidak hanya memiliki tubuh biologis perempuan saja, secara
kodrat dari segi psikologis ia juga akan berbeda dengan laki-laki.
Post a Comment for "Kodrat Seorang Wanita"
Post a Comment