'Maulidan' di Ponpes Daarun Najaah, Bersama Menyambut Dan Menyemarakkan Hari Lahir Sang Nabi SAW
"Hari ulang tahun merupakan suatu momen spesial bagi seseorang. Tak hanya orang yang ber-ulang tahun, bagi orang yang mencintai seseorang, hari ulang tahun si kekasih juga menjadi momen spesial baginya. Segala cara rela ia lakukan untuk menunjukkan betapa besar cintanya serta betapa dalam lautan kasih sayangnya kepada ia yang terkasih. Tak ubahnya pasangan muda-mudi yang sedang didera asmara".
Sama halnya orang-orang Islam yang mengaku Cinta kepada Nabinya. Jika memang ia benar-benar Cinta kepada Nabinya, pasti akan tahu dan hafal tanggal kelahiran Nabi SAW. yakni tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah (Saat itu belum ada tahun Hijriyahnya). Tidak sekadar hafal, ia juga akan selalu menanti-nantikanya, ia akan merasa senang luar biasa tatkala hari ulang tahun kekasihnya, Nabiyullah Muhamma SAW sudah dekat.
Dalam tradisi Masyarakat Islam Jawa, setiap menjelang hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW, pasti akan ramai dengan orang-orang pada membaca maulid. Habis Magrib ataupun Isyak Musholla-musholla, Masjid-masjid, dan Pesantren-pesantren ramai dengan orang-orang yang sedang mengadakan pembacaan maulid. Ditambah dengan gemerincingnya suara rebana, jidur- tam membuat suasana menjadi semangat dan semarak. Terlebih saat asyroqolan (Mahal al Qiyam), saat itulah saat-saat dimana semangat tumpah, syauq (kerinduan) deras memancar, dan mahabbah (rasa cinta) benar-benar semakin terasa nyata terhadap baginda Nabi Muhammad SAW. Sebegitu gembiranya seperti apa yang dirasakan kaum anshor atas kedatangan Nabi Muhammad SAW bersama kaum Muhajirin di Madinah saat itu.
Seperti halnya yang dilakukan oleh para Santri Ponpes Daarun Najaah ini. Mereka begitu semangat dan khidmat mengikuti acara pembacaan maulid yang diiringi oleh grup Rebana al-Mahbub, yang tak lain merupakan grup Rebana milik Ponpes Daarun Najaah.Pembacaan maulid dilakukan sesaat setelah selesei solat Isyak berjamaah, bertempat di Mushola Pondok yang sekaligus juga menjadi Mushola Warga setempat. Ponpes Daarun Najaah sendiri berlokasi di Jln. Stasiun, Jrakah, Semarang.
Dari tanggal 1 hingga tanggal 12 Rabiul Awal, Pondok pesantren yang diasuh oleh Romo KH. Siraj Khudlori ini rutin mengadakan pembacaan maulid tiap ba'da Isyaknya. Selain diikuti oleh para Santri kegiatan ini juga diikuti oleh warga jrakah setempat. Pembacaan maulid dari 1-12 Rabiul awal ini dilakukan dalam rangka menyambut dan menyemarakkan Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setelah selesei mengikuti pembacaan maulid, para Santri bisa menikmati jajanan yang telah disediakan oleh warga dan para santri putri.
![]() |
Santri Daarun Najah sedang Khusyuk Mengikuti acara Maulidan |
![]() |
Saat Mahalul Qiyam |
![]() |
Aksi personil al Mahbub saat Mahalul Qiyam |
![]() |
Seusai dzibaan, Para santri bersantap ria jajanan yang telah disediakan oleh warga setempat |
Post a Comment for "'Maulidan' di Ponpes Daarun Najaah, Bersama Menyambut Dan Menyemarakkan Hari Lahir Sang Nabi SAW"
Post a Comment