Saat 5 Waktuku Berantakan

Salat 5 waktu adalah sebuah kewajiban yang telah syari'at tetapkan, jika tidak dilaksanakan maka akan berdosa. Sebagian lain menganggap salat adalah sebuah kebutuhan, sehingga ketika sekali saja ia tidak melaksanakan salat, hidupnya tidak akan tenang. Tentu saja kita tidak bisa membalikkanya jauh ke awal permulaan, sehingga kita tidak bisa mengandaikan, "Jika perintah salat 5 waktu tidak pernah ada, mungkin tidak akan seperti ini keadaanya". Terlebih lagi kita sebagai umat Islam percaya akan Qadla' dan Qadar Allah itu memang benar adanya.

Image: http://www.wikihow.com/
Sebelum goresan ini tertuang dalam sebuah tulisan, terlebih dahulu hatiku yang tergores. Tak tahan akan goresan itu, aku mencoba untuk melukiskannya dalam deret kata. Ku akui, belakangan ini salatku seringkali tidak tepat waktu -subuh menjadi langgananya-. Alih-alih masih kebagian waktu, qadla' sudah semakin membiasa. 

Aku masih sangat hafal, dan bahkan fiqh pun mentolerirnya. "A'dzarus sholah itsnani; al naumu, wa al anisyanu", begitulah kiranya bunyi seperti yang tertuang dalam kitab-kitab fiqh klasik. Ya, secara normatif  fiqh hal itu memang ditolerir, namun secara batin? apakan tidak berdampak sama sekali? bagiku sangat berdampak. Terlebih lagi bagi kehidupan sehari-hari.
Assholatu Imaduddin, salat adalah tiang agama. Tak hanya itu, bagiku salat juga tiang kehidupan, tiang kedisiplinan, tiang kebahagian, dan tiang kesuksesan di dunia dan akhirat. Bisa saja kawan-kawan katakan pernyataan ini terlalu subjektif. Ya, ku akui memang subjekif, bahkan sejak awal tulisan ini dibuat pun juga sudah subjektif, karena bersumber dari apa yang aku rasakan. 

Tentu konteks yang dibicarakan di sini adalah orang Islam. Maka jangan memperbandingkanya dengan orang non Islam. Mungkin kawan-kawan juga pernah merasakanya sendiri. Tidak hanya diriku yang merasakanya. Tatkala salat 5 waktu kita tidak teratur, maka saat itu pula seluruh waktu kita menjadi berantakan. Merasakanya juga kah? Berbeda ketika salat kita tepat waktu, tidak qadla'. Maka hidup itu terasa ringan, waktu semakin tertata, dan kita pun mudah dan semangat untuk melakukan kegiatan. Sangat berbeda jika kita untuk salat saja aras-arasan, saaat itu semangat kehidupan mulai luntur, dan seluruh waktu kita pasti akan berantakan. Terbuang sia-sia.

Post a Comment for "Saat 5 Waktuku Berantakan"