Langit Mendung, 27 Rajab 1434 H


Jujur . .
Engkaulah wahai Guruku yang paling ku segani.
Kedatanganmu selalu ku nanti-nanti tiap kali pergantian jam pelajaran tiba. Aku duduk di bangku awas melihat dari balik jendela, berharap engkau datang dengan sepeda motor kesayanganmu.

Kemudian engkau masuk ruangan, diam sejenak Kau kuasai ruangan, hening seketika, baru salam engkau ucapkan, pelan tapi lantang. . hingga tak satupun Santri yang tak mendengar Salammu.

Engkau tegas, engkau disiplin, engkau senang ada santri yang bertanya, engkau sudah renta tapi lantang dalam menyampaikan pelajaran jelas dan yang lebih penting lagi memahamkan.

Engkau mengajarkanku banyak hal, baik dalam pelajaran maupun dalam kehidupan.
Ada satu peristiwa yang tak akan pernah aku lupakan hingga saat ini.
Masih ingat betul, saat itu engkau memberikan tugas kepada semua Santri, kemudian ada teman sebangku yang bertanya, aku pun menjelaskan kepada temanku yang bertanya itu. Tapi seketika Engkau menegurku,
"Heh Mas, ojo sok keminter smpean. wong pinter neg keminter ki biso keblinger".
kata-katamu langsung menghujamKu.
"Hla wong ono Gurune, mumpung seh ono Gurune yo mbok takon karo Gurune, " Lanjutmu sambil terus memandangku. Tak tau kepada siapa kata" itu kau tujukuan. . Aku hanya bisa menundukkan kepala, diam dan berusaha tenang setenang-tenangnya dalam tawadlukku.
Tak pernah ku bayangkan sebelumnya, kenapa aku yang bisa Kena marah. apa yang salah dengan ku?

Saat itu aku belum bisa menerka tafsir dari kata-katamu itu, atau memaknakan teguranMu.
Hingga akhirnya aku sadar, bahwa betapa dalam makna kehidupan yang ingin kau ajarkan pada Santrimu ini.
Dan akhirnya,
engkau sering mengingatkan,
"Seng Penting ki biso, ojo seng penting Bener.
Golek'o Biso, Ojo Nggolek Benerr . .. .


KH.A.Rofiq Chadziq 
Seorang Guru besar Ilmu Falak MA NU TBs Kudus. Pernah suatu ketika dalam proses pembelajaran di kelas, Yi Rofiq (panggilan akrabnya) menceritakan kenapa ia bisa menguasai ilmu falak. Itu dikarenakan yi Rofiq dulu adalah juru ladenya (yang sering bantu-bantu) KH. Turaichan adzhuri Kudus, yi Rofiq dengan tulus sendiko dawuh melayani apa saja yang Mbah Tur (panggilan akrab KH. Turaichan adzhuri) perintahkan. Layaknya seorang santri yang taat penuh hormat terhadap KIyainya. Jadi yi Rofiq mengganggap ilmu falak yang ia kuasai dikarenakan barokah dari mengabdi. 

Pertama kali aku mengenal Ilmu falak ya dari KH.A.Rofiq Chadziq . Yakni waktu duduk di bangku Madrasah Aliyah Tasywiquth thullab Salafiyyah (TBs) kelas 10 MAPK (Madrasah Aliyah Program Keagamaan), waktu itu yang pertama kali diajarkan adalah kitab Syamsul Hilal juz 1. Kelas 11 diajarkan KItab Syamsul Hilal Juz 11 (masih Taqribi) dan kelas 12 diajarkan Kitab Nurul anwar (Sudah Tahqiqi). Beliau adalah sosok yang penuh wibawa, disiplin dan tegas. Rajin sholat berjamaah dan sering menjadi Imam shubuh di Masjid Menara Kudus.

Post a Comment for "Langit Mendung, 27 Rajab 1434 H"