Sebuah Harapan
Bapak saya, foto diambil di serambi rumah |
Rumah yang kini kami huni, terbilang sempit. Tak lebih dari sebuah rumah penjaga sekolah. Yang memang disediakan untuk dihuni para penjaga sekolah. Setahu saya desainnya juga sama semua. Di rumah itulah kami berempat (Saya dan 3 adik saya; Ndhoni, Khabib, Yusril) tinggal dan dibesarkan. Rumah dengan 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu. Sehingga dalam hal tempat tidur, kami harus berbagi satu sama lain. Kalau pun tidak, tidur di kursi kayu panjang bisa jadi pilihan ternyaman.
Ternyata apalah daya, takdir berbicara lain. Sebelum keinginan itu menjadi kenyataan. Takdir mengantarkanku untuk tinggal di 'Gotakan-gotakan' pesantren -Orang pesantren biasa menyebut kamar dengan gotakan- yang terbilang kecil nan sempit sedangkan penduduknya banyak, sehingga satu sama lain harus pandai-pandai berbagi ruang. -Bukan menyesal, namun hanya ingin menunjukkan bahwa dulu saya sama sekali tidak ada niatan masuk dunia pesantren-. Semua itu murni keinginan orang tua saya.
Rotasi waktu terus berputar. Dan terakhir kali saya sadar, saya sudah 8 tahun tinggal di gotakan. Dalam 8 tahun itu saya sudah pindah dari gotakan daerah satu ke gotakan daerah lain. Pulang ke rumah pun dalam setahun bisa dihitung jari. Tiap kali pulang, pemandangan rumah masih saja sama. Sama seperti dulu, waktu saya masih kecil. Tak banyak perubahan disana-sini. Sedangkan saya lihat wajah orang tua saya semakin bertambah hari semakin keriput. Makin sayu. Tanpa sadar, seiring anak-anaknya bertumbuh dewasa, orang tua semakin menua.
Rasa trenyuh tiba-tiba memenuhi seisi ruang kalbu. Sadar akan posisiku. Sebagai anak pertama, sebentar lagi sayalah yang akan menggantikan posisi Bapak, di saat Ia sudah tak mampu lagi untuk bekerja keras. Karena tenaganya kian melemah seiring dengan tubuhnya yang semakin termakan usia.
Meski teramat kecil, aku masih berharap keinginan itu suatu saat akan jadi kenyataan.
Saya tak berharap goresan ini dibaca orang. Jikapun dibaca orang semoga goresan sederhana ini bisa menjadi sebuah inspirasi dan bisa memotivasi diri.
Post a Comment for "Sebuah Harapan"
Post a Comment