Segitiga Kiblat, Alternatif Lain Menentukan Arah Kiblat

Diantara alternatif lain untuk menentukan arah kiblat adalah dengan memanfaatkan segitiga kiblat. Kata segitiga karena memang bentuknya adalah segitiga siku-siku, sedangkan kiblat karena fungsinya sebagai penunjuk arah kiblat. Bahan untuk membuatnya terserah, bisa kertas, kardus, atau triplek.

Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu bahwa jumlah sudut dalam sebuah segitiga adalah 180⁰, karena segitiga siku-siku berarti salah satu sudutnya adalah 90⁰, jadi sisa kedua sudut yang lain jika dijumlah adalah sebesar 90⁰ pula.

Nah, dalam perhitunganya membuat segitiga kiblat memanfaatkan rumus trigonometri. Pada dasarnya cara kerjanya adalah sudah diketahui salah satu sudut (yang sebesar arah Kiblat), dan panjang salah satu sisinya. Kemudian yang dicari adalah panjang dari sisi yang lain. Dalam gambar adalah sebagai berikut:


Sudut di titik C adalah sebesar arah kiblat, namun dalam membuat segitiga kiblat kita tidak perlu mengukurnya. Kita hanya perlu menentukan berapa panjang sisi b ? panjang sisi a terserah mau berapa cm. Bebas. Untuk menghitungnya memanfaatkan rumus:

Rumus segitiga kiblat: Tan Q x Panjang samping.
*Ket: Q adalah besaran angka arah kiblat U-B
Contoh: Membuat segitiga kiblat untuk Musholla al Azhar Jrakah, Semarang. Didapat dari Google Earth, Lintang: -6⁰ 59’ 7,46” Bujur: 110⁰ 21’ 45,52”. Arah Kiblatnya: 65⁰29’ 10” Utara-Barat (UB).

Sisi samping adalah sisi di samping sudut, sedangkan sisi depan adalah sisi di depanya sudut. Seumpama panjang sisi sampingnya kita tentukan 10 cm. Maka panjang sisi depanya adalah: Tan 65⁰29’ 10” × 10 = 21,92890897. Jadi panjang sisi depanya adalah 21,9 cm.


Bermain rumus:
  • Rumus mencari panjang sisi depan = Tan Q × Sisi samping. (Tan 65⁰29’ 10” × 10 = 21,92890897)
  • Rumus mencari panjang sisi samping = Sisi depan ÷ Tan Q. (21,92890897 ÷ Tan 65⁰29’ 10” = 10)
  • Mencari besaran sudut Q = Shift Tan (Sisi depan ÷ Sisi Samping). (Shift Tan (21,92890897 ÷ 10) = 65⁰29’ 10”)

Cara menggunakan segitiga kiblat:
  1. Ketahui dulu arah Utara dan selatan sejatinya.
    a. Menggunakan Bayangan matahari, dengan memasang sebuah tongkat di tengah-tengah lingkaran (diameter disesuaikan dengan panjang tongkat) kemudian tandai bayangan matahari di lingkaran tersebut sebelum dan sesudah dzuhur, maka garis tersebut adalah garis B-T, Barat (sebelum dzuhur) dan Timur (sesudah dzuhur). Kemudian bikin garis tegak lurus dengan garis B-T, maka itu adalah garis Utara dan Timur (U-T). Maka itu adalah arah Utara dan Selatan sejati.

    b. Menggunakan Kompas. Pada dasarnya jarum utara kompas adalah menghadap Utara magnetik, sedangkan yang kita gunakan adalah arah Utara sejati. Oleh karenanya, harus dikalibrasikan dengan delinasi magnetik (declination magnetic) tempat tersebut. Ada dua cara: Pertama: acuan arah Utara Selatanya yang dikalibrasikan Kedua: besaran Azimut kiblat dalam segitiga kiblat.
  2. Jika sudah maka tinggal kita taruh segitiga kiblat yang telah kita buat tadi, seperti dalam gambar berikut.
Segitiga kiblat Musholla al-Azhar, Jrakah Semarang

Post a Comment for "Segitiga Kiblat, Alternatif Lain Menentukan Arah Kiblat"