Begini Kondisi Saat Langit Gelap (Dark Sky Night) Nanti Malam
Banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa seiring berjalanya masa kita semakin krisis akan langit cerah bertabur bintang. Krisis ini melanda hampir di semua negara, apalagi negara maju. Hal ini disebabkan karena terangnya pendaran cahaya lampu bumi sekitar kita, sehingga langit tercemari oleh terangnya cahaya lampu, lain hal jika karena mendung atau gangguan alam lainya. Kita tahu bahwa polusi tidak hanya masalah sampah, atau udara kotor, ada juga polusi suara dan polusi cahaya. Polusi cahaya inilah yang disebabkan karena terangnya lampu-lampu perkotaan sehingga yang seharusnya langit malam gelap bertabur bintang menjadi terang. Sontak cahaya bintang yang lemah akan kalah dan tidak terlihat.
Cahaya bintang maupun planet yang lemah itu hanya terlihat jika keadaan langit malam gelap bebas dari polusi cahaya. Pernah muncak dan bermalam di gunung? Bagaimana langit di sana ketika malam? Fantastis! Di sekitaran gelap namun ketika kita mendangakkan kepala kita dan memandang langit di atas sana begitu cerah, penuh dengan gemerlap bintang. Jumlahnya tidak hanya satu dua, ratusan milyar! Menyerahlah kamu pasti tidak akan bisa menghitungnya. Begitulah kira-kira gambaran langit malam yang benar-benar bebas dari polusi cahaya. Ketika malam langit di gunung sangat bebas dari cahaya lampu, sehingga kondisi sangat gelap, karena sangat gelap itulah langit menjadi gemerlap, tidak hanya bulan dan bintang-bintaang yang bersinar terang, bintang-bintang dengan sinar redup pun yang sebelumnya kita tidak pernah lihat dengan mata telanjang akan terlihat, bahkan terlihat jelas. Saya jadi membayangkan kenapa orang-orang dulu, embah-embah kita dan para pelaut pintar memanfaatkan rasi bintang sebagai penanda dan penunjuk arah.
Di sebagian daerah, biasanya di desa-desa yang masih sepi bangunan, langit malam yang cerah masih bisa terlihat. Terus bagaimana jika kebetulan kita berada di daerah perkotaan dengan tingkat polusi cahaya yang tinggi ? Oleh karena itu tulisan ini saya buat. Saya pribadi ikut senang mendengar ada gagasan "Malam langit gelap" (Dark Sky) yang di gagas oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yakni setiap tanggal 6 Agustus yang bertepatan dengan Hari Keantariksaan. Malam langit gelap adalah sebuah gagasan sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk bersama-sama menikmati indahnya langit malam jika terbebas dari polusi cahaya. Caranya, pada malam itu semua lampu di luar ruangan (sedapat mungkin termasuk lampu jalan) dimatikan. Cukup satu jam saja, pukul 20.00 – 21.00. Terangnya bintang yang terlihat tentu akan berbeda-beda antar tempat tergantung kualitas langit dan tingkat polusi cahaya. Semakin gelap tempat maka akan semakin terang bintang.
Langit yang bebas dari cahaya lampu akan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat pemandangan langit yang indah, pada saat itu matahari sudah jauh tebenam di bawah Horizon, bintang-bintang yang tadinya tidak terlihat akan terlihat, Bulan, Venus, Merkuius, Mars, Jupiter, Saturnus akan semakin terlihat terang berpendar, ditambah bintang-bintang seperti Arcturus, Altair, Spica dll akan turut menghias di langit malam hari. Jika cahaya lampu bisa di minimalisir seminim mungkin kita bisa brkesempatan melihat Milky Way atau Bimasakti yang merupakan nama galaxy kita dalam bahasa Indonesia, merupakan gugus ratusan milyar bintang yang redup yang hanya bisa terlihat jika langit benar-benar gelap bebas dari polusi cahaya.
Pada tanggal 6 Agustus 2016 ini "Malam langit gelap" akan di buka dengan arak-arakan planet Venus, Merkurius, Jupiter, dan Bulan di arah Barat sesaat setelah sunset (Matahari terbenam).
Pada pukul 20.00 wib waktu "Malam langit gelap" (Dark Sky), di arah barat Bulan dan Jupiter masih bertahan di atas ufuk (Horizon), sedangkan Venus dan Merkurius sudah tenggelam. Ke atas kita akan lihat bintang arcturus, Rigil dan Hadar di sebelah selatanya. Di atas nya lagi terdapat konfigurasi Mars, Saturnus, dan Antares yang akan membentuk segitiga jika kita tarik garis. Kita juga bisa melihat rasi Angsa (Cygnus) di langit Utara dengan Segitiga Musim Panas (Summer Triangle), tiga bintang terang di sekitar rasi Angsa: Vega, Deneb, dan Altair. Di langit Selatan kita melihat rasi Layang-layang atau Salib Selatan (Crux) yang sering digunakan sebagai penunjuk arah Selatan. Di atas kepala dekat dengan zenith, kita bisa saksikan rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares yang berdekata juga dengan Mars dan Jupiter.
Milkiway atau Bimasakti membentang dari Selatan (agak ke Barat) hingga ke Utara (agak ke Timur). Nanti malam ini Milkiway bisa kita amati sepanjang malam, dengan bagian paling terang nya ada di sekitar rasi Scorpio. Hanya saja bagian paling terang dari Milkiway ini akan tenggelam sekitar jam 3 pagi.
Cahaya bintang maupun planet yang lemah itu hanya terlihat jika keadaan langit malam gelap bebas dari polusi cahaya. Pernah muncak dan bermalam di gunung? Bagaimana langit di sana ketika malam? Fantastis! Di sekitaran gelap namun ketika kita mendangakkan kepala kita dan memandang langit di atas sana begitu cerah, penuh dengan gemerlap bintang. Jumlahnya tidak hanya satu dua, ratusan milyar! Menyerahlah kamu pasti tidak akan bisa menghitungnya. Begitulah kira-kira gambaran langit malam yang benar-benar bebas dari polusi cahaya. Ketika malam langit di gunung sangat bebas dari cahaya lampu, sehingga kondisi sangat gelap, karena sangat gelap itulah langit menjadi gemerlap, tidak hanya bulan dan bintang-bintaang yang bersinar terang, bintang-bintang dengan sinar redup pun yang sebelumnya kita tidak pernah lihat dengan mata telanjang akan terlihat, bahkan terlihat jelas. Saya jadi membayangkan kenapa orang-orang dulu, embah-embah kita dan para pelaut pintar memanfaatkan rasi bintang sebagai penanda dan penunjuk arah.
Di sebagian daerah, biasanya di desa-desa yang masih sepi bangunan, langit malam yang cerah masih bisa terlihat. Terus bagaimana jika kebetulan kita berada di daerah perkotaan dengan tingkat polusi cahaya yang tinggi ? Oleh karena itu tulisan ini saya buat. Saya pribadi ikut senang mendengar ada gagasan "Malam langit gelap" (Dark Sky) yang di gagas oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yakni setiap tanggal 6 Agustus yang bertepatan dengan Hari Keantariksaan. Malam langit gelap adalah sebuah gagasan sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk bersama-sama menikmati indahnya langit malam jika terbebas dari polusi cahaya. Caranya, pada malam itu semua lampu di luar ruangan (sedapat mungkin termasuk lampu jalan) dimatikan. Cukup satu jam saja, pukul 20.00 – 21.00. Terangnya bintang yang terlihat tentu akan berbeda-beda antar tempat tergantung kualitas langit dan tingkat polusi cahaya. Semakin gelap tempat maka akan semakin terang bintang.
Langit yang bebas dari cahaya lampu akan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat pemandangan langit yang indah, pada saat itu matahari sudah jauh tebenam di bawah Horizon, bintang-bintang yang tadinya tidak terlihat akan terlihat, Bulan, Venus, Merkuius, Mars, Jupiter, Saturnus akan semakin terlihat terang berpendar, ditambah bintang-bintang seperti Arcturus, Altair, Spica dll akan turut menghias di langit malam hari. Jika cahaya lampu bisa di minimalisir seminim mungkin kita bisa brkesempatan melihat Milky Way atau Bimasakti yang merupakan nama galaxy kita dalam bahasa Indonesia, merupakan gugus ratusan milyar bintang yang redup yang hanya bisa terlihat jika langit benar-benar gelap bebas dari polusi cahaya.
Pada tanggal 6 Agustus 2016 ini "Malam langit gelap" akan di buka dengan arak-arakan planet Venus, Merkurius, Jupiter, dan Bulan di arah Barat sesaat setelah sunset (Matahari terbenam).
Stellarium apps |
Pada pukul 20.00 wib waktu "Malam langit gelap" (Dark Sky), di arah barat Bulan dan Jupiter masih bertahan di atas ufuk (Horizon), sedangkan Venus dan Merkurius sudah tenggelam. Ke atas kita akan lihat bintang arcturus, Rigil dan Hadar di sebelah selatanya. Di atas nya lagi terdapat konfigurasi Mars, Saturnus, dan Antares yang akan membentuk segitiga jika kita tarik garis. Kita juga bisa melihat rasi Angsa (Cygnus) di langit Utara dengan Segitiga Musim Panas (Summer Triangle), tiga bintang terang di sekitar rasi Angsa: Vega, Deneb, dan Altair. Di langit Selatan kita melihat rasi Layang-layang atau Salib Selatan (Crux) yang sering digunakan sebagai penunjuk arah Selatan. Di atas kepala dekat dengan zenith, kita bisa saksikan rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares yang berdekata juga dengan Mars dan Jupiter.
Milkiway atau Bimasakti membentang dari Selatan (agak ke Barat) hingga ke Utara (agak ke Timur). Nanti malam ini Milkiway bisa kita amati sepanjang malam, dengan bagian paling terang nya ada di sekitar rasi Scorpio. Hanya saja bagian paling terang dari Milkiway ini akan tenggelam sekitar jam 3 pagi.
Rasi Kalajengking (Scorpio) nanti malam dengan kepalanya ada di sekitar planet Mars |
Stellarium apps |
Post a Comment for "Begini Kondisi Saat Langit Gelap (Dark Sky Night) Nanti Malam"
Post a Comment