Lailatul Qadar: Keutamaan, Tanda dan Waktu terjadinya
Lailatul qadar, adalah malam yang penuh keberkatan (lailah mubarakah) yang mempunyai keistimewaan, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sebab mulianya malam ini, tidak heran bilamana orang-orang muslim berlomba-lomba untuk berusaha mendapatkanya. Begadang sepanjang malam rela dilakukan demi bisa meraih malam mulia ini.
>>Keutamaan-keutamaan malam lailatul qadar
1. Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan). Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ٣ فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ ٤
Artinya: “sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS. Ad Dukhan: 3-4)
Malam yang diberkahi dalam ayat di atas adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar di mana Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadar: 1)
2. Lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan. An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan”.
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari salat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.
3. Menghidupkan lailatul qadar dengan salat akan mendapatkan pengampunan dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni
Mencari lailatul qadar, hukumnya disunnahkan (mustahabb), sebab lailatul qadar merupakan malam yang mulia, diberkati, agung dan diutamakan.
>>Tanda-tanda Lailatul Qadar
Para ulama berselisih pendapat perihal tanda-tanda lailatul qadar itu datang;
Banyak yang meyakini bahwa tidak ada yang tahu persisnya kapan lailatul qadar terjadi. M. Quraish sihab mengatakan, Lailatul qadar merupakan rahasia Ilahi. Ia adalah satu situasi dimana yang menemukannya atau ditemuinya merasakan dorongan untuk berbuat kebajikan serta kedamaian dan kesejahteraan. Ia tidak terikat dengan dimensi waktu sehubungan dengan rotasi bumi. Karena ia tidak berbentuk fisik.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar susah untuk diketahui. Apalagi dari sisi sains, untuk melihat pertanda itu dari alam. Lebih lanjut lagi Thomas Djamaluddin menjelaskan, bahwa datangnya malam Lailatul Qadar ini bersifat pribadi atau personal. Artinya, ketenangan yang dialami oleh umat Muslim ini berdasarkan dari yang dirasakannya, bukan dari datangnya tanda-tanda alam.
Ilustrasi (Semestaku doc.) |
>>Keutamaan-keutamaan malam lailatul qadar
1. Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan). Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ٣ فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ ٤
Artinya: “sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS. Ad Dukhan: 3-4)
Malam yang diberkahi dalam ayat di atas adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar di mana Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadar: 1)
2. Lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan. An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan”.
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari salat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.
3. Menghidupkan lailatul qadar dengan salat akan mendapatkan pengampunan dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni
Mencari lailatul qadar, hukumnya disunnahkan (mustahabb), sebab lailatul qadar merupakan malam yang mulia, diberkati, agung dan diutamakan.
>>Tanda-tanda Lailatul Qadar
Para ulama berselisih pendapat perihal tanda-tanda lailatul qadar itu datang;
1. Orang yang mendapati malam lailatul qadar itu melihat, bahwa segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit bersujud kehadirat Allah.
2. Orang yang mendapati malam itu, melihat bahwa alam terang benderang, walaupun di tempat-tempat yang gelap sekalipun.
3. Orang yang mendapati malam itu, mendengar salam para malaikat dan tutur katanya.
4. Orang yang mendapati malam itu diperkenankan segala do’anya.
Tanda malam lailatul qadar yang ada diterangkan dalam al-Hadis, ialah terbit matahari pada pagi hari dengan bentuk yang putih bersih,bagai bulan purnama, tidak mempunyai sinar yang keras, hanya lembut. Dan siangnya tiada dirasa kepanasan padahal matahari sangat cerah, terang benderang. Lagi pula sebagai tanda bahwa malam qadar itu telah datang, udaranya sangat nyaman, tiada panas dan tiada dingin
Pada awal mulanya, Nabi ingat benar tanggal malam itu. Akan tetapi oleh karena sesuatu hikmah maka beliau lupa tidak ingat lagi. Oleh karenanya, Nabi menggerakkan kita umatnya supaya mencari malam al Qadar pada likur yang akhir dari bulan Ramadhan.
>>Tanggal Terjadinya Malam Lailtul Qadar
>>Tanggal Terjadinya Malam Lailtul Qadar
Kebanyakan sahabat berpendapat bahwa malam lailatul qadar pada hari yang ke-7 yang akhir dari bulan Ramadan. Menurut Ubay bin Ka’ab dan Ibnu Abbas dan kebanyakan sahabat yang lain bahwa malam lailatul qadar itu pada malam 27. Ada yang mencoba menentukan malam lailatul qadar dengan jalan mengungkapkan bahwa bilangan kalimat surat ke 97 al-Qadar berjumlah 30 seperti bilangan hari Ramadan. Kalimat hiya pada salamun hiya 27 menurut angka abjad. Ada lagi yang mengatakan huruf lailatul qadar berjumlah 9 huruf. Lailatul Qadar disebut 3 kali. Kalau demikian, jadilah 3 × 9 sama dengan 27. Maka lailatul qadar jatuh pada malam 27. Ahmad Marzuk berkata: lailatul Qadar tetap pada malam Jumat pada malam-malam yang ganjil dari akhir bulan Ramadan. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Ibnu Arabi.
Imam al-Qaffal sebagaimana dinukil dalam Bughyatul Mustarsyidin menjelaskan bahwa hasil survei dan penelitian (istiqra’) para sufi dapat dirumuskan seringnya lailatul qadar jatuh pada sepuluh ganjil malam terakhir bulan Ramadhan yang dihubungkan dengan awal bulan puasa.
ياسائلى عن ليلة القدر التى * فى عشر رمضان الأخير حلت
فانها فى مفردات العشر * تعرف من يوم ابتداء الشهر
فبالأحد والأربعاء فالتاسعة * وجمعة مع الثلاثا السابعة
وان بدا الخميس فهى الخامسة * وإن بدا بالسبت فهى الثالثة
وإن بدا الاثنين فهى الحادى * هذا عن الصوفية الزهاد
Wahai orang yang bertanya tentang datangnya lailatul qadar di sepuluh terakhir bulan ramadhan. Sesungguhnya datanya di malam-malam ganjil sesuai dengan permulaan awal Ramadhan. Jika:
1. Awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad dan Rabu, maka lailatul qadar akan datang di malam 29
2. Awal Ramadhan jatuh pada hari Jum’ah atau Selasa maka lailatul qadar akan datang di malam 27.
3. Awal Ramadhan jatuh pada hari kamis maka lailatul qadar akan datang di malam 25.
4. Awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu maka lailatul qadar akan datang di malam 23.
5.Awal Ramadhan jatuh pada hari Senin maka lailatul qadar akan datang di malam 21, inilah keterangan para sufi yang zahid.
Kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun
Banyak yang meyakini bahwa tidak ada yang tahu persisnya kapan lailatul qadar terjadi. M. Quraish sihab mengatakan, Lailatul qadar merupakan rahasia Ilahi. Ia adalah satu situasi dimana yang menemukannya atau ditemuinya merasakan dorongan untuk berbuat kebajikan serta kedamaian dan kesejahteraan. Ia tidak terikat dengan dimensi waktu sehubungan dengan rotasi bumi. Karena ia tidak berbentuk fisik.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar susah untuk diketahui. Apalagi dari sisi sains, untuk melihat pertanda itu dari alam. Lebih lanjut lagi Thomas Djamaluddin menjelaskan, bahwa datangnya malam Lailatul Qadar ini bersifat pribadi atau personal. Artinya, ketenangan yang dialami oleh umat Muslim ini berdasarkan dari yang dirasakannya, bukan dari datangnya tanda-tanda alam.
Post a Comment for "Lailatul Qadar: Keutamaan, Tanda dan Waktu terjadinya"
Post a Comment