Menguak Misteri Ruang dan Waktu
Alam semesta merupakan ruang raksasa yang sangat luas. Tersimpan
banyak misteri di dalamnya, mulai dari waktu penciptaan hingga kapan
alam semesta akan punah. Tentunya untuk mencari jawaban dari
misteri-misteri tersebut butuh rasionalitas tinggi di sertai observasi
yang didukung dengan teknologi canggih.
Lewat bukunya yang berjudul “A brief history of time: Sejarah Singkat Waktu”, Stephen Hawking memberi informasi penting mengenai bagaimana alam semesta bermula-–dan apa yang memulainya? Adakah ujung alam semesta, dalam ruang maupun waktu? Adakah dimensi lain dalam alam semesta? Apa yang terjadi ketika alam semesta berakhir? Semua di bahas dalam buku setebal 203 halaman tersebut. Sehingga setelah membaca buku ini kegamangan mengenai konsepsi alam semesta yang meliputi ruang dan waktu mulai mendapati titik cerahnya.
Dalam bukunya itu hawking memasukkan kemajuan teoretis dan pengamatan. Ia jabarkan kemajuan yang di capai akhir-akhir ini dalam menerima “dualitas” atau korespondensi antara teori-teori fisika yang sepintas tampak berbeda. Juga hasil dari pengamatan pengukuran fluktuasi radiasi latar gelombang mikro kosmik oleh COBE (Satelit Cosmic Background Explorer) dan kolaborasi lainya.
Pada umumnya para ilmuan dalam menjabarkan alam semesta biasanya berdasarkan dua teori dasar yang menjelaskan sebagian –teori relativitas umum dan mekanika kuantum. Tapi sayangnya ke dua teori ini tidak konsisten satu sama lain –tak mungkin benar kedua-duanya. Oleh karena itu, buku ini hadir dengan tujuan mencari teori baru yang akan mencakup keduanya sebagai satu teori pamungkas yang menjabarkan seluruh alam semesta.(hal. 12).
Dengan hadirnya buku “A brief history of time : sejarah singkat waktu” membawa pemahaman baru akan konsepsi ruang dan waktu sekaligus merupakan revolusi intelektual terbesar pada abad keduapuluh. Hawking mengubah gagasan lama alam semesta yang tak berubah, dan bisa telah dan terus ada selama-lamanya, di gantikan gagasan alam semesta yang dinamis dan mengembang yang bermula pada waktu tertentu yang sudah lampau dan berakhir pada waktu tertentu kelak (hal.35). Dalam hal ini Hawking mengakui adanya keterlibatan campur tangan Tuhan dalam proses penciptaan alam semesta.
Sama halnya dengan konsep waktu, selama ini yang kita tahu adalah waktu selalu bergerak maju. Maka dalam kehidupan nyata tidak pernah kita jumpai pecahan-pecahan gelas mendadak mengumpul dari lantai dan melompat kembali ke atas meja kemudian membentuk gelas yang utuh. Namun ruang waktu lain yang di perkenankan teori relativitas umum, dan memungkinkan perjalanan ke masa lalu sudah di temukan. Salah satunya adalah bagian dalam lubang hitam atau biasa di sebut lubang cacing (wormholes) yang berotasi (hal. 151).
Lubang hitam atau lubang cacing bak ‘jembatan waktu’ yang bisa mengantarkan seseorang ke masa lalu ataupun ke masa depan. Maka kita bisa membayangkan seseorang yang hari ini rumahnya kebakaran kembali ke masa lalunya guna mematikan batang rokok yang ada di kamarnya sehingga tidak akan pernah terjadi kebakaran.
Sepintas, semua yang dijelaskan dalam buku ini nampak seperti omong kosong belaka yang keluar dari khayalan seorang Stephen Hawking atau lebih mirip film-film fiksi sains yang menceritakan tentang manusia yang bisa kembali ke masa lalu dengan menggunakan mesin waktu. Akan tetapi sebagaimana yang telah kita ketahui banyak gagasan-gagasan fiksi sains masa lalu seperti kapal selam dan perjalanan ke Bulan, telah menjadi fakta sains di masa sekarang, di samping itu pembahasan ini memang sudah menjadi spesialisasi dari seorang Stephen hawking, yang merupakan Lucasian Profesor of Mthematics di University of Cmbridge. Di tambah dengan data-data hasil pengamatan terbaru menggunakan technologi yang canggih sehingga membuat orang tidak akan lagi menanyakan tentang kebenaran dari gagasan-gagasan tersebut.
Di dalam bukunya Stephen hawking tidak hanya menjelaskan gagasanya mengenai konsep alam semesta yang meliputi ruang dan waktu, gagasan dari tokoh-tokoh lain pun turut ia masukkan. Nama-nama seperti Aristoteles, Ptolomeus, Albert Einstein, Galileo Galilei, Isac Newton, Edwin Hubble, Immanuel kant serta Filsuf-filsuf dan Tokoh-tokoh astronomi lainya akan sering kita jumpai di setiap lembaran-lembaran buku ini. Baik sebagai pembanding gagasan mana yang lebih benar ataupun sekedar untuk menguatkan pendapat.
Membaca buku “A brief history of time: Sejarah Singkat Waktu” membuat kita membayangkan seakan sedang duduk dalam sebuah ruang, mendengarkan apa yang di diskusikan Hawking hingga akhirnya kepala kita mengangguk-ngangguk takjub di buatnya atas apa yang ia jelaskan kepada kita. Begitu mendalam sainsya, konsep-konsepnya sangat besar di barengi dengan bahasa penyampaian yang enak di baca, sehingga karena keahliannya dalam mengolah kata membuat sesuatu yang sukar menjadi mudah di baca sekaligus mudah di pahami.
Lewat bukunya yang berjudul “A brief history of time: Sejarah Singkat Waktu”, Stephen Hawking memberi informasi penting mengenai bagaimana alam semesta bermula-–dan apa yang memulainya? Adakah ujung alam semesta, dalam ruang maupun waktu? Adakah dimensi lain dalam alam semesta? Apa yang terjadi ketika alam semesta berakhir? Semua di bahas dalam buku setebal 203 halaman tersebut. Sehingga setelah membaca buku ini kegamangan mengenai konsepsi alam semesta yang meliputi ruang dan waktu mulai mendapati titik cerahnya.
Dalam bukunya itu hawking memasukkan kemajuan teoretis dan pengamatan. Ia jabarkan kemajuan yang di capai akhir-akhir ini dalam menerima “dualitas” atau korespondensi antara teori-teori fisika yang sepintas tampak berbeda. Juga hasil dari pengamatan pengukuran fluktuasi radiasi latar gelombang mikro kosmik oleh COBE (Satelit Cosmic Background Explorer) dan kolaborasi lainya.
Pada umumnya para ilmuan dalam menjabarkan alam semesta biasanya berdasarkan dua teori dasar yang menjelaskan sebagian –teori relativitas umum dan mekanika kuantum. Tapi sayangnya ke dua teori ini tidak konsisten satu sama lain –tak mungkin benar kedua-duanya. Oleh karena itu, buku ini hadir dengan tujuan mencari teori baru yang akan mencakup keduanya sebagai satu teori pamungkas yang menjabarkan seluruh alam semesta.(hal. 12).
Dengan hadirnya buku “A brief history of time : sejarah singkat waktu” membawa pemahaman baru akan konsepsi ruang dan waktu sekaligus merupakan revolusi intelektual terbesar pada abad keduapuluh. Hawking mengubah gagasan lama alam semesta yang tak berubah, dan bisa telah dan terus ada selama-lamanya, di gantikan gagasan alam semesta yang dinamis dan mengembang yang bermula pada waktu tertentu yang sudah lampau dan berakhir pada waktu tertentu kelak (hal.35). Dalam hal ini Hawking mengakui adanya keterlibatan campur tangan Tuhan dalam proses penciptaan alam semesta.
Sama halnya dengan konsep waktu, selama ini yang kita tahu adalah waktu selalu bergerak maju. Maka dalam kehidupan nyata tidak pernah kita jumpai pecahan-pecahan gelas mendadak mengumpul dari lantai dan melompat kembali ke atas meja kemudian membentuk gelas yang utuh. Namun ruang waktu lain yang di perkenankan teori relativitas umum, dan memungkinkan perjalanan ke masa lalu sudah di temukan. Salah satunya adalah bagian dalam lubang hitam atau biasa di sebut lubang cacing (wormholes) yang berotasi (hal. 151).
Lubang hitam atau lubang cacing bak ‘jembatan waktu’ yang bisa mengantarkan seseorang ke masa lalu ataupun ke masa depan. Maka kita bisa membayangkan seseorang yang hari ini rumahnya kebakaran kembali ke masa lalunya guna mematikan batang rokok yang ada di kamarnya sehingga tidak akan pernah terjadi kebakaran.
Sepintas, semua yang dijelaskan dalam buku ini nampak seperti omong kosong belaka yang keluar dari khayalan seorang Stephen Hawking atau lebih mirip film-film fiksi sains yang menceritakan tentang manusia yang bisa kembali ke masa lalu dengan menggunakan mesin waktu. Akan tetapi sebagaimana yang telah kita ketahui banyak gagasan-gagasan fiksi sains masa lalu seperti kapal selam dan perjalanan ke Bulan, telah menjadi fakta sains di masa sekarang, di samping itu pembahasan ini memang sudah menjadi spesialisasi dari seorang Stephen hawking, yang merupakan Lucasian Profesor of Mthematics di University of Cmbridge. Di tambah dengan data-data hasil pengamatan terbaru menggunakan technologi yang canggih sehingga membuat orang tidak akan lagi menanyakan tentang kebenaran dari gagasan-gagasan tersebut.
Di dalam bukunya Stephen hawking tidak hanya menjelaskan gagasanya mengenai konsep alam semesta yang meliputi ruang dan waktu, gagasan dari tokoh-tokoh lain pun turut ia masukkan. Nama-nama seperti Aristoteles, Ptolomeus, Albert Einstein, Galileo Galilei, Isac Newton, Edwin Hubble, Immanuel kant serta Filsuf-filsuf dan Tokoh-tokoh astronomi lainya akan sering kita jumpai di setiap lembaran-lembaran buku ini. Baik sebagai pembanding gagasan mana yang lebih benar ataupun sekedar untuk menguatkan pendapat.
Membaca buku “A brief history of time: Sejarah Singkat Waktu” membuat kita membayangkan seakan sedang duduk dalam sebuah ruang, mendengarkan apa yang di diskusikan Hawking hingga akhirnya kepala kita mengangguk-ngangguk takjub di buatnya atas apa yang ia jelaskan kepada kita. Begitu mendalam sainsya, konsep-konsepnya sangat besar di barengi dengan bahasa penyampaian yang enak di baca, sehingga karena keahliannya dalam mengolah kata membuat sesuatu yang sukar menjadi mudah di baca sekaligus mudah di pahami.
Judul Buku : A Brief History Of Time – SejarahSingkatWaktu
Penulis : Stephen hawking
Penerbit : PT. Gramediapustakautama
TahunTerbit : Cetakan I, 2013
TebalBuku : 203 halaman
ISBN : 978-979-22-9212-1
Harga Buku : Rp. 55.000,-
Penulis : Stephen hawking
Penerbit : PT. Gramediapustakautama
TahunTerbit : Cetakan I, 2013
TebalBuku : 203 halaman
ISBN : 978-979-22-9212-1
Harga Buku : Rp. 55.000,-
Post a Comment for "Menguak Misteri Ruang dan Waktu"
Post a Comment